Pengertian Budaya dan Semakin Musnahnya Kebudayaan Peninggalan Nenek Moyang Kita
Fidhatips, Sering kita mendengar kata budaya namun banyak juga yang belum paham tentang budaya secara detail. Dalam kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari budaya dan adat istiadat. Keberadaan budaya amatlah penting, karena berfungsi sebagai identitas dan ciri khas. Tidak heran, setiap kelompok atau golongan masyarakat tertentu memiliki budaya yang berbeda-beda. Lalu, apa pengertian budaya?
Secara bahasa, kebudayaan diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu “Buddhayah” yang bermakna hal-hal yang memiliki arti budi dan akal manusia. Secara garis besarnya, dengan budi dan akal, maka manusia dapat melangsungkan kehidupan.
Manusia berbudaya adalah manusia yang dalam dirinya berupaya untuk hidup dalam tatanan kehidupan dan perilaku yang teratur serta menghindarkan diri dari segala pola kehidupan yang berantakan tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan.
Tak dipungkiri bahwa nilai-nilai budaya di masyarakat pada dewasa ini memang mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi dan maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia dan merubah tatanan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai lama dapat berubah dengan adanya konflik atau persaingan antar anggota masyarakat, karena proses perdamaian akan memunculkan nilai – nilai baru.
Nilai-nilai dalam tradisi lama ataupun budaya ini mungkin sudah tak lagi dikenal oleh anak-anak yang lahir di era teknologi informasi yang maju dan modern seperti sekarang ini. Terlalu jauh apabila kita membicarakan anak-anak di usia dini yang mengenal budaya leluhur, untuk hasil adaptasi perilaku anak-anak bisa dikatakan mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Manusia berbudaya tentu memerlukan orang lain untuk memahami dan mengajarkan tentang tatanan kehidupan yang baik dan menjadi manusia yang teratur dalam kehidupannya. Pada masa keyakinan leluhur, keyakinan mistisme menjadi salah satu alat utama untuk mengajarkan nilai – nilai budaya dan tradisi yang tidak disadari oleh masyarakat masa itu sebagai sebagai upaya untuk membenarkan pola tradisi serta pembentukan perilaku dan sikap yang benar kepada anak usia dini.
Seperti halnya menanamkan sugesti kepada anak dengan menakut-nakuti cerita genderuwo (sejenis Jin) yang ditanamkan dalam pikiran anak agar tidak bermain di luar jam Maghrib yang dalam kisahnya suka menculik anak-anak yang suka bermain di setelah maghrib. Ada juga kisah Wewe (Sejenis jin penculik anak-anak) yang diceritakan sebuah cerita keyakinan kepada anak tentang makhluk menakutkan yang suka menculik anak-anak.
Budaya dan unsur yang terkandung didalamnya terikat oleh waktu dan bukan menjadi kuantitas yang statis. Budaya akan tetap berubah, entah seberapa lamban perubahan tersebut. Kecepatan atau kelambanan perubahan tergantung dari seberapa jauh kekuatan kebudayaan dan seberapa besar intensitas interaksinya terhadap budaya lainnya. Berikut beberapa fungsi dari budaya:
Secara bahasa, kebudayaan diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu “Buddhayah” yang bermakna hal-hal yang memiliki arti budi dan akal manusia. Secara garis besarnya, dengan budi dan akal, maka manusia dapat melangsungkan kehidupan.
Manusia berbudaya adalah manusia yang dalam dirinya berupaya untuk hidup dalam tatanan kehidupan dan perilaku yang teratur serta menghindarkan diri dari segala pola kehidupan yang berantakan tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan.
Tak dipungkiri bahwa nilai-nilai budaya di masyarakat pada dewasa ini memang mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi dan maraknya budaya barat yang masuk ke Indonesia dan merubah tatanan kehidupan masyarakat. Nilai-nilai lama dapat berubah dengan adanya konflik atau persaingan antar anggota masyarakat, karena proses perdamaian akan memunculkan nilai – nilai baru.
Nilai-nilai dalam tradisi lama ataupun budaya ini mungkin sudah tak lagi dikenal oleh anak-anak yang lahir di era teknologi informasi yang maju dan modern seperti sekarang ini. Terlalu jauh apabila kita membicarakan anak-anak di usia dini yang mengenal budaya leluhur, untuk hasil adaptasi perilaku anak-anak bisa dikatakan mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Manusia berbudaya tentu memerlukan orang lain untuk memahami dan mengajarkan tentang tatanan kehidupan yang baik dan menjadi manusia yang teratur dalam kehidupannya. Pada masa keyakinan leluhur, keyakinan mistisme menjadi salah satu alat utama untuk mengajarkan nilai – nilai budaya dan tradisi yang tidak disadari oleh masyarakat masa itu sebagai sebagai upaya untuk membenarkan pola tradisi serta pembentukan perilaku dan sikap yang benar kepada anak usia dini.
Seperti halnya menanamkan sugesti kepada anak dengan menakut-nakuti cerita genderuwo (sejenis Jin) yang ditanamkan dalam pikiran anak agar tidak bermain di luar jam Maghrib yang dalam kisahnya suka menculik anak-anak yang suka bermain di setelah maghrib. Ada juga kisah Wewe (Sejenis jin penculik anak-anak) yang diceritakan sebuah cerita keyakinan kepada anak tentang makhluk menakutkan yang suka menculik anak-anak.
Pengertian Budaya
Pengertian budaya secara umum adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Ada juga yang berpendapat bahwa budaya adalah suatu pola hidup yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap individu mengerti apa yang harus dilakukan.Macam-Macam Budaya
- Kebudayaan Islam.
- Kebudayaan Timur yang telah didominasi Hindu dan Buddha.
- Kebudayaan Barat (orang kaukasia yang sudah tinggal di Eropa dan Amerika).
- Kebudayaan orang kulit hitam amerika.
- Kebudayaan Afrika.
Ciri-Ciri Budaya:
- Budaya bukan bawaan, namun dipelajari
- Budaya memposisikan dirinya melalui simbol
- Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok, dan dari generasi ke generasi
- Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas
- Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu
- Berbagai unsur budaya saling berkaitan
- Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk menilai budaya lain)
- Semakin berkembangnya zaman, gaya rumah yang digemari manusia juga berubah. Zaman sekarang rumah minimalis lebih digemari daripada rumah tradisional.
Fungsi Kebudayaan
Kebudayaan memiliki fungsi yang paling utama, yaitu untuk dapat mempelajari warisan yang berasal dari nenek moyang, apakah warisan itu baik untuk tetap digenggam erat atau mesti diperbaharui ataau harus ditinggal jika itu merusak.Budaya dan unsur yang terkandung didalamnya terikat oleh waktu dan bukan menjadi kuantitas yang statis. Budaya akan tetap berubah, entah seberapa lamban perubahan tersebut. Kecepatan atau kelambanan perubahan tergantung dari seberapa jauh kekuatan kebudayaan dan seberapa besar intensitas interaksinya terhadap budaya lainnya. Berikut beberapa fungsi dari budaya:
- Meningkatkan rasa nasionalisme
- Timbul rasa toleransi dan empati
- Masyarakat menjadi lebih saling menghargai
- Sarana untuk menjalin sosialisasi
- Media belajar
- Dan lain-lain
Faktor Pendorong
- BudayaAdanya niat untuk melestarikan budaya
- Timbul dan tertanam dalam hati rasa cinta pada budaya
- Masih terdapat generasi penerus yang siap untuk melanjutkan budaya
- Adanya perubahan dalam lingkungan hidup yang dapat mendukung berkembangnya budaya
- Tetap menjaga kelestarian budaya agar tidak lenyap
Faktor Penghambat Budaya
- Banyaknya budaya asing yang masuk dan berpotensi menggeser budaya lokal
- Generasi penerus yang sudah tidak perduli dengan budaya
- Tidak timbul rasa untuk kembali melestarikan budaya
- Menganggap budaya sebagai suatu hal yang kuno, dan membiarkannya lenyap atau hilang
- Contoh Budaya di Indonesia
- Contoh Budaya di Indonesia
- Indonesia memang terkenal dengan kekayaan budayanya.
Contoh budaya-budaya yang terdapat di Indonesia.
- Rumah adat papua
- Musik dangdut
- Musik keroncong
- Ngaben
- dan lain-lain